Senin, 09 April 2018

KALAM MUHAMMAD ABDUH

REVIEW
Nama               : S.Miftahul Abror
Jurusan            :sejarah peradaban islam-B
Nim                 :173231036

Kalam muhammad abduh
Judul Buku      : Pembaruan Teologi
Pengarang       : Ahmad Amir Aziz, M.Ag
Tahun              : 2009
Penerbit           : Teras
Halaman          : 26-57

Dalam konsep teologi Muhammad abduh mempunyai dimensi yang sangat sangat luas apalagi jika dikaji sampai detail-detail masalah dan dibahas dan argument argument yang diajukan. Dalam penyusunan konsep teologinya, tidak lepas dari teologi-teologi atau ilmu kalam yang pernah ada. Pemikiran abduh ini diperngaruhi oleh perkembangan zaman sehingga menuntutnya untuk merekonstruksi ilmu kalam. Dan tentunya rekonstruksi atas fenomena kesejarahan yang pernah terjadi didunia islam. Istilah yang digunakan oleh abduh mengenai teologi yakni ilmu tauhid yang menurutnya membahas tentang wujud allah, sifat-sifat yang wajib padanya, yakni sifat jaiz dan sifat muhal bagi allah. Dan juga membahas rasul. Dan kadang kadang juga diistilahkan dengan ilmu kalam yang menurut Muhammad penyebutan ini ada tida alasan diantaranya yakni:
1.      karena masala yang mashur dan banyak menimbukan perbedaan pendapat dikalangan ulama-ulama terhulu adalah kalam allah/quran, yaitu tentang apakah quran itu hadist atau qadim.
2.      Karena ilmu ini dibina oleh akal yang mana efeknya terlihat jelas dalam perkataan-perkataan setiap ahli yang membahas hal tersebut serta dalam mengemukakan pendapatnya.
3.      Karena dalam memberikan alas an atau argumen tentang pokok masalah pokok dalam agama, ilmu ini lebih menyerupai mantiq seperti yang dikemukakan filosof. Alam menguatkan argume mereka.
Jadi kemunculan masalah teologis diangkat pertama kali oleh kaum khawarij, yang awalnya bertujuan sebagai justifikasi terhadap sikap da gerakan oposisi. Namun dalam perkembangannya masalah yang dibicarakan oleh khawarij justru mengkristal sehingga menghasilkan problema dalam pemikiran agama. Ini yang kemudian menjadi cikal bakal adanya ilmu kalam dalam islam. Karena kaum khawarij terlalu berlebihan hingga mengkafirkan mereka yang diluar golongan mereka. Adpula syiah yang terlalu mengagungkan ali, yang syiah syiah extreme justru menganggap ali sejajar dengan tuhan.maka problem ini muncul problem filosofis tentang perbuatan manusia, yang lalu melahirkan qadariyah dan jabariyah argument mereka sama sama menemukan landasannya dalam al quran. Maka dari persengketaan dua kelompok diatas muncul golongan muktazilah yang dipelopori wasil bin atha. Menurut abduh muktazilah ini terlalu mencampur adukkan agama dengan pengetahuan luar, sehingga di sisi tertentu mereka telah keluar dari kelompok salaf. Dan muncul abu hasan asy’ari yang mencoba mengkompromikan pandangan kelompok salaf dengan yang anti-salaf atau antara pandangan dogma-tisme dan liberalisme atau disebut dengan ahlussunah wal-jamaah.

Tanpa mempersempit dan melupakan sejarah teologi islam diatas Muhammad abduh membuat jalan  baru bagi pada pengkajian disiplin teologi yang setia terhadap prinsip-prinsip dasar agama dengan mengesampingkan sisi-sisi yang menyebabkan perbedaan paham selama ini.
Disini teologi abduh diuraikan dengan formulasi sbb:
1.      Masalah allah dan sunnah-nya.
Untuk membuktikan eksistensi allah, abduh menggunakan logika yang slalu dipakai para filosof yaitu teori wujud. Pendek kata segala sesuatu dialam ini wujud ini keberadaannya tergantung pada sebab pertama yang menjadiannya, tidak lain adalah dzat yang wajib ada(causa efisients) dia adalah qadim(tidak bepermulaan) dan Azali, sebab jika tidak begitu ia menjadi hadits (baru). Dan cara mengimani nya oleh abduh dijelaskan melewati al quran, sebagaimana yang ada dalam (QS. Al-Rum:22), (QS. Al-Araf:185).
2.      Masalah akal dan kemampuannya
Akal adalah kemampuan yang paling penting bagi manusia, yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Abduh menempatkan akal pada posisi teratas atau paling istimewa dalam hubungannya dengan aqidah dan syariah. Tanpa peran dari akal manusia akan sulit memahami keberadaan taklif yang dibebankan kepada manusia. Karena allah membekali manusia dengan akal tersebut maka akal itulah agama dapat berfungsi sepenuhnya. Namun terkadang akal tidak bisa memperinci sesuatu dengan baik, maka dari itu allah memberikan wahyu, yang fungsinya untuk menyempurnakan dari hasil akal tersebut. Menguatkan sesuatu yang sifatnya sakral. Maka abduh mendudukan akal setara dengan wahyu.
3.      Masalah manusia dan kebebasan.

Masalah manusia dan kebebasan adalah salah satu hal penting dalam konsep pemikiran abduh. Menurut teologi abduh manusia adalah makhluk special karena ia dibebani taklif oleh tuhan. Pada dasarnya tuhan telah dibekali akal dan bisa berfikir oleh tuhan, maka menurut abduh ada dua kodrat manusia, yakni 1. Berfikir 2. Memilih dan menentukan perbuatannya sendiri. Itulah yang dimaksud kebebasan manusia, dengan daya berfikirnya maka ia bebas memilih atau menentukan langkah dan usahanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar